Yang Mewakili Sejumlah Rasa

Inilah yang kubenci dari utang budi. Rasanya tidak  akan  selesai  kubayar sampai mati. 

Aku dan Kiara pamit, sementara Mbak Raras tidak mengucapkan sepatah kata pun. Semoga persaudaraan kami tetap baik-baik saja.

(Utang Budi oleh Lalily Nilamsari) 

Aku merutuki diriku yang tak berkutik di hadapan Tina. Banyak hal terlupa begitu berdekatan dengannya. Andai waktu bisa kembali, aku akan melakukan banyak hal yang kulupakan dari pertemuan tadi. Membalas sapaannya, mengajaknya berbicara, meminta nomor teleponnya, dan yang paling penting turun di halte kampus bersamanya. 

(Andai Waktu Bisa Kembali oleh Yunast Wiyadi)

Yang kucintai dari bunga bertangkai penuh duri itu adalah kecantikan kelopak dan wangi bunganya. Meski sebagian orang membencinya karena  takut  tertusuk duri, tapi buatku itu sepadan dengan rasa bahagia yang meluap-luap ketika musim semi tiba. Kuncup-kuncup manis itu perlahan terbuka, menyebar aroma feromon pada kumbang yang terlena.

(Pencuri Mawar oleh B.Niawansari)

“Dia mati karenaku, Cha.”

Malam itu, hal terakhir yang kuingat dari sosok dalam bayang pesakitan hanya tumbangnya penyesalan oleh erangan. Jiwa yang tenggelam dalam ratapan.

(Kalut oleh Siti Rabiatul Adawiyah)

Pemesanan:  Whatsapp 0895611158068