BUYA HAMKA DI KOTA MEDAN (1936-1945)

Judul          : BUYA HAMKA DI KOTA MEDAN (1936-1945)

Jenis           : Nonfiksi

Kebanyakan masyarakat menyandarkan sosok Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) hanya kepada tanah Minangkabau dan Jakarta. Anggapan ini tentu sah-sah saja karena Minangkabau adalah kampung kelahiran dan tanah leluhurnya. Begitu pula Jakarta tempat dia berkiprah membangun umat lebih dari 30 tahun lamanya hingga wafatnya tanggal 24 Juli 1981. 

Namun, kami sebagai penulis ingin mengatakan bahwa Hamka juga miliknya Kota Medan serta Sumatera Utara secara umum. Kurang lebih sepuluh tahun (1936-1945) dia menapaki hidup di kota tersebut. Mulai dari menjadi pemimpin keluarga, wartawan, sastrawan, pemimpin Muhammadiyah, mubaligh, dan pemimpin masyarakat secara umum hingga berakhirnya kekuasaan Jepang tahun pada tahun 1945. Waktu sepuluh tahun bukanlah sebentar dan banyak karya yang sudah dia torehkan. Buku ini ditulis atas dasar penghormatan, kekaguman, dan kecintaan kami kepada Hamka meskipun kami selaku penulis jauh berlainan zaman dengannya.