FEAR (NOT)

Judul          : FEAR (NOT)

Jenis           : Nonfiksi

Hal-hal yang terjadi di sekitar kita dan kejadian-kejadian yang kita alami membentuk bagaimana kita hari ini. Sebagian besar pengalaman itu melahirkan perasaan takut dalam diri kita. Kesibukan kita membuat kita sulit berada dalam keheningan atau takut terhadap kesendirian. Pengalaman kegagalan membuat kita takut mencoba lagi. Penolakan-penolakan yang dihidangkan di hadapan kita membuat kita tidak berani memulai hal-hal baru. Rasa takut ini membuat kita meragukan masa depan. Benarkah Tuhan peduli? Pertanyaan ini bahkan seolah-olah dijawab ketika kita mengalami kehilangan sesuatu atau seseorang yang signifikan dalam hidup kita. Ujung-ujungnya kita kecewa, marah, dan mengingkari kasih Tuhan bagi kita. Satu rasa takut akan mengikat rasa takut terhadap hal lain. Jika tidak diberikan penawar racunnya, maka itu akan berubah menjadi karakter bahkan menyebabkan kematian jiwa. Itulah yang saya rasakan dan dengan sangat terbuka saya saksikan di sepanjang buku ini.

Satu-satunya rasa takut yang seharusnya dimiliki oleh manusia adalah takut akan Allah. Namun, setelah manusia jatuh ke dalam dosa, rasa takut adalah hal pertama yang mereka rasakan di taman Eden itu. Sejak saat itu, rasa takut tidak bisa dilepaskan dari kita selama masih berada dalam tubuh jasmani ini. Itulah sebabnya mengapa kata “not” pada judul buku ini diletakkan dalam tanda kurung. Saya ingin menegaskan melalui judul buku ini bahwa sumber antidote atau obat terhadap rasa takut kita hanyalah Tuhan. Itulah sebabnya mengapa alkitab mengatakan bahwa kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan (1 Yohanes 4:18).  Ada banyak area dalam hidup yang diserang oleh ketakutan dan membuat kita sulit melangkah ke depan. Tuhan mengatakan bahwa kita terlalu terlalu berharga untuk tinggal dan tenggelam dalam kegelapan yang disebabkan oleh ketakutan sehingga Ia memberikan diriNya untuk memerdekakan kita, untuk membuat kita bisa melangkah.